Kirakan Barakah


Blessings ataupun Barakah tu, indah. 

Tahu tak? Rasa tak? Pernah tak niat dan doa agar ALLAH betul-betul isi hidup kita dengan barakah? 

Atau apakah perasaan inginkan barakah tu hanyalah sesuatu yang datang dan berlalu pergi macam debu ditiup angin je. Tak berbekas pun keinginan tu di hati dalam-dalam.

Hurm.. ruginya kita kalau macam tu. 

Jom kita faham apa yang ALLAH cuba gambarkan dengan barakah ni supaya lepas ni, obsesi dan keinginan kita untuk mendapatkan barakah tu lebih besar. Dan yang lebih penting, supaya keyakinan kita pada kekuasaan dan kasih sayang ALLAH tu lebih kukuh.  

Dari segi Bahasa Arab, barakah merujuk kepada sesuatu yang tumbuh, bertambah dan meninggi. Dan lebih penting, ia adalah suatu pertambahan yang tiada henti yang akan berlaku sehingga di LUAR JANGKAUAN FIKIRAN KITA. Beyond... our expectation. Beyond our imagination. Bila kita membayangkan sesuatu yang baik yang akan bertambah dan bertambah tanpa henti, kita akan bayangkan sesuatu yang hebat. Amazing. Banyak, yang melimpah ruah. Seakan-akan ALLAH bermain dengan fitrah keinginan manusiawi kita yang sentiasa inginkan sesuatu, tamakkan sesuatu. Dalam masa yang sama, kita juga tahu, sesuatu yang terlalu banyak, terlalu tinggi dan terlalu hebat atau drastik.. keberadaannya kadang-kadang sekejap. Datang dan pergi. Well, is this how we view barakah in our lives at the moment?  Kebaikan yang datang melimpah tapi kejap-kejap je la. 

Dalam dunia Arab, barakah juga merujuk kepada unta yang duduk dan diam tanpa gerak. Still, settled and won't move. Stable. Unta tu besar dan berat, takleh nak angkat dan alih-alih macam kucing yang duduk. Jadi, taking these two into account, ALLAH is telling us that if our life is filled with barakah, it means that we are getting a lot of goodness that is growing, endlessly and permanently which will not leave. It's endless and permanent. It is a lot like.. A LOT! Macam air hujan yang turun kat satu tanah dan menumbuhkan pokok-pokok yang besar yang tumbuh dan tumbuh dan tumbuh dan memberi kebaikan pada sekian kehidupan lain disekeling pokok tu. Sehingga flora dan fauna lain dapat hidup di tanah itu. Sehingga tanah itu mampu menakung air dan menjadi subur lalu mengizinkan kehidupan untuk terus bersinambung di tanah itu. Dengan kehidupan sebegitu, wujudlah pula kenyamanan dan kedamaian yang menyelubungi, mana ALLAH mengizinkan. 


The point is, barakah is something that grows and produces more and more endlessly, permanently and surely. What a wonderful life if our life is filled with barakah. Don't you think so? Therefore, if we think barakah in our life is something that comes and goes, we really need to sit and reflect. Have we done something wrong or have we not got the right attitude. 

What I meant by have done something wrong is to think whether or not we have done something to stop the rain from pouring? 


Apakah kita dah memutuskan sumber barakah itu sehingga menyebabkan hati kita kering dan kehidupan kita menjadi sempit. Tak cukup masa, tak cukup makan, tak cukup teman, tak cukup sokongan dan segala macam lagi tak cukup. 

Mungkin kita tak cukup memulakan kehidupan kita dengan nama ALLAH. Pergantungan dan hubungan kita dengan Dia mungkin on off juga. Kehidupan kita belum lagi dipenuhi dengan usaha memuliakan Dia. Mungkin.

Janji ALLAH, keberkatan itu ada pada namanya. (55:78)

تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ 
Dalam tafsir Ibn Kathir (yang di tahqiqkan oleh Dr Abdullah bin Muhammad) beliau berkata: Ayat ini bermaksud bahawa:

Allah-lah yang memang berhak dibesarkan sehingga tidak boleh didurhakai, 
dan berhak dimuliakan sehingga layang diibadahi, 
serta berhak disyukuri sehingga tidak boleh diingikari, 
dan Dia juga berhak diingati sehingga tidak layak dilupakan. 

Sekiranya pada kita, kita merasakan kita sudah meletakkan ALLAH pada setiap permulaan pekerjaan kita dan istighfar kita tapi kita masih merasakan barakah itu kering. Maka mungkin sikap kitalah yang telah membutakan mata hati kita dari merasai kenyamanan barakah yang sedang melimpahi kehidupan kita dan mereka disekeliling kita. 

Apakah kita merasakan barakah itu harus hadir dalam bentuk yang kita bayangkan? 
Kalau kita banyak baca buku agama, wajar juga untuk kita senang faham buku sekolah. 
Kalau kita mujahadah untuk menegur manusia lain agar menjadi muslim yang baik, maka keberkatan usaha itu kita letakkan pada berubahnya orang tersebut kepada lebih baik dalam masa yang singkat ( which means within the time limit that we think reasonable ). 

Ooooo self, please realize if your really have put tried to do each and everything for the sake of ALLAH and to glorify Him. Please tell yourself, the barakah is there in your life and people around you. It has already started to fill and grow. Be optimistic towards His blessings and feel it with a sound, calm and firm heart. 

He is what you think He is. 

Please, believe. Keep praying and asking for forgiveness. 
Keep glorifying. Keep loving Him. 

Comments

Popular posts from this blog

Pahit bak hempedu..

Ama Zilna

Reminder and Reflection: Tarbiyah bukan GHAYAH!