Bicara Hatiku tentang Cinta
Bismillahirrahmannirrahim..
Alhamdulillah..selesai sudah jaulahku ke Sepanyol..banyak yang dapat aku pelajari. dari objektif utama sehinggalah pengajaran sampingan semuanya ALLAH sampaikan padaku sebanyak yang DIA kehendaki setimpal dengan apa yang aku usahakan (atau mungkin juga lebih berharga lagi dari usaha kecil yang telah aku sumbangkan) masyaALLAH, menjejak kehidupan sejarah Islam di zaman kegemilangannya di bumi Sepanyol yang kini telah surut tersembunyi di sebalik bayang penjajahan Kristian amat menggamit jiwa...dan yang palinh indah sekali..pengalaman hidup seketika dengan muslim di Granada merupakan antara hadiah paling bermakna dari ALLAH buatku (dan banyak lagi..)
Tapi dalam cerita hatiku kali ini bukan pengalaman-pengalaman itu yang ingin aku sampaikan tetapi suatu bicara hati yang ingin aku kongsikan..(pengalaman-pengalamannya tunggu dulu..=))
Sebelum aku mulakan jaulahku bersama sahabat-sahabat lama dan baru (10 orang semuanya) aku panjatkan doa padaNYA..aku mohon padaNYA agar jaulahku ini lebih bermakna dengan didekatkan aku hamba yang hina ini padaNYA pencipta yang Maha Agung..ternyata untuk dekat pada ALLAH, untuk meningkatkan kefahaman terhadap ajaran Deen yakni Cara Hidup yang diwahyukanNYA serta untuk meraih secebis cinta ILAHI bukanlah senang..
Saat mulanya jaulahku, aku diuji dengan suatu konflik antara aku dan rakan jaulahku..(dan untuk itu aku belajar untuk senyum dalam semua keadaaan dan ALLAH sahaja Maha Mengetahui apa yang aku lalui sepanjang jaulah indah dan unik ini) Hatiku mudah sangat terkesan dengan manusia sehinggakan terkadang aku binggung dengan kehidupan..kenapa begini dan kenapa begitu????..kadang-kadang layanan manusia tidak kekal dengan kemesraan dan kehangatan ukhuwah speajang masa. pasti ada waktu sahabat terlupa tentang hati kita kerana dia juga manusia. dan manusia mudah lupa...subhanallah..mungkin ujian ini ALLAH berikan padaku agar aku lebih memahami keunikan dan kebesaran KuasaNYA yang Maha Besar dan hakikat bahawa hati-hati manusia itu benar-benar dalam genggamannya..
Selama ini aku cuba untuk menggembirakan sebanyaknya buat mereka di sekeliling kerana aku suka melihat kegembiraan pada wajah mereka di sekelilingku.. dan konflik hatiku sepanjang jaulah Sepanyol yang baru berakhir ini benar-benar menyedarkan aku bahawa tidak kiralah sebanyak mana aku usahakan untuk manusia menerimaku hanya ALLAH yang berkuasa mengikat hati-hati kita untuk tetap berukhuwah bersama..dan DIA juga mengajarku tentang berlapang dada dalam berukhuwah dengan manusia...
Di samping pengajaran ini, aku juga belajar suatu kisah cinta yang indah yang ALLAH cuba sampaikan pada aku..yang menariknya, kisah ini sampai padaku di saat aku sudah di bilikku. Saat jaulahku sudah tamat..
Kisah cinta ini disampaikan melalui kisah seorang kakek dengan cucu-cucunya dan sekeping wang Rp 100.000..kisah ini membicarakan nilai diri seorang manusia pada manusia lain dan pada ALLAH Yang Esa.
Pada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat kaket tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka, dan berkata:
“Siapa diantara kalian yang mau uang Rp. 100.000!!” Semua anak itu terhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”
Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Diremasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yang masih mau dengan uang lusuh ini?” Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan.
“Tapi,, kalau kakek injak bagaimana? “. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Dipijak dan ditekannya dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya: “Siapa yang masih mau uang ini?”
Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan.
Alhamdulillah..selesai sudah jaulahku ke Sepanyol..banyak yang dapat aku pelajari. dari objektif utama sehinggalah pengajaran sampingan semuanya ALLAH sampaikan padaku sebanyak yang DIA kehendaki setimpal dengan apa yang aku usahakan (atau mungkin juga lebih berharga lagi dari usaha kecil yang telah aku sumbangkan) masyaALLAH, menjejak kehidupan sejarah Islam di zaman kegemilangannya di bumi Sepanyol yang kini telah surut tersembunyi di sebalik bayang penjajahan Kristian amat menggamit jiwa...dan yang palinh indah sekali..pengalaman hidup seketika dengan muslim di Granada merupakan antara hadiah paling bermakna dari ALLAH buatku (dan banyak lagi..)
Tapi dalam cerita hatiku kali ini bukan pengalaman-pengalaman itu yang ingin aku sampaikan tetapi suatu bicara hati yang ingin aku kongsikan..(pengalaman-pengalamannya tunggu dulu..=))
Sebelum aku mulakan jaulahku bersama sahabat-sahabat lama dan baru (10 orang semuanya) aku panjatkan doa padaNYA..aku mohon padaNYA agar jaulahku ini lebih bermakna dengan didekatkan aku hamba yang hina ini padaNYA pencipta yang Maha Agung..ternyata untuk dekat pada ALLAH, untuk meningkatkan kefahaman terhadap ajaran Deen yakni Cara Hidup yang diwahyukanNYA serta untuk meraih secebis cinta ILAHI bukanlah senang..
Saat mulanya jaulahku, aku diuji dengan suatu konflik antara aku dan rakan jaulahku..(dan untuk itu aku belajar untuk senyum dalam semua keadaaan dan ALLAH sahaja Maha Mengetahui apa yang aku lalui sepanjang jaulah indah dan unik ini) Hatiku mudah sangat terkesan dengan manusia sehinggakan terkadang aku binggung dengan kehidupan..kenapa begini dan kenapa begitu????..kadang-kadang layanan manusia tidak kekal dengan kemesraan dan kehangatan ukhuwah speajang masa. pasti ada waktu sahabat terlupa tentang hati kita kerana dia juga manusia. dan manusia mudah lupa...subhanallah..mungkin ujian ini ALLAH berikan padaku agar aku lebih memahami keunikan dan kebesaran KuasaNYA yang Maha Besar dan hakikat bahawa hati-hati manusia itu benar-benar dalam genggamannya..
Selama ini aku cuba untuk menggembirakan sebanyaknya buat mereka di sekeliling kerana aku suka melihat kegembiraan pada wajah mereka di sekelilingku.. dan konflik hatiku sepanjang jaulah Sepanyol yang baru berakhir ini benar-benar menyedarkan aku bahawa tidak kiralah sebanyak mana aku usahakan untuk manusia menerimaku hanya ALLAH yang berkuasa mengikat hati-hati kita untuk tetap berukhuwah bersama..dan DIA juga mengajarku tentang berlapang dada dalam berukhuwah dengan manusia...
Di samping pengajaran ini, aku juga belajar suatu kisah cinta yang indah yang ALLAH cuba sampaikan pada aku..yang menariknya, kisah ini sampai padaku di saat aku sudah di bilikku. Saat jaulahku sudah tamat..
Kisah cinta ini disampaikan melalui kisah seorang kakek dengan cucu-cucunya dan sekeping wang Rp 100.000..kisah ini membicarakan nilai diri seorang manusia pada manusia lain dan pada ALLAH Yang Esa.
********************************************************************************
Pada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat kaket tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka, dan berkata:
“Siapa diantara kalian yang mau uang Rp. 100.000!!” Semua anak itu terhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”
Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Diremasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yang masih mau dengan uang lusuh ini?” Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan.
“Tapi,, kalau kakek injak bagaimana? “. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Dipijak dan ditekannya dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya: “Siapa yang masih mau uang ini?”
Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan.
********************************************************************************
Kisah ini memujuk hatiku untuk terus belajar mencari cinta ALLAH, cinta yang kekal abadi..dan dengan ini aku hanya mampu tersenyum. Subhanallah, Tuhan itu Maha Suci dari segala apa yang makhlukNya kerjakan..
Comments
Post a Comment